22 April 2009

Displin bukan hanya milik tentara

Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa disiplin hanya merupakan domain dari anggota atau kesatuan militer. Sesuai kodratnya, setiap individu menginginkan kebebasan. Sementara disiplin dianggap merupakan bentuk pengekangan terhadap kebebasan. Anggapan ini tentu tidak benar karena disiplin diperlukan bagi siapa saja , dimana saja dan untuk kepentingan apa saja. Dalam kehidupan pribadi sekalipun disiplin sangat di perlukan. Seseorang yang tidak disiplin dalam pola makan dan tidur misalnya, akan gampang terserang penyakit.

Disinilah perlunya kampanye disiplin. Kampanye disiplin yang dilakukan secara terus-menerus dapat merubah seseorang yang semula tidak suka menjadi suka, yang semula tidak tahu menjadi tahu dan yang semula tidak sadar akan menjadi sadar. Kampanye harus dilakukan dengan cara memberitahu apa yang akan masyarakat dapatkan dan bukan apa yang pemerintah inginkan. Hal ini sangat penting karena pada umumnya masyarakat Indonesia gampang curiga terhadap apa-apa yang dilakukan atau berasal dari pemerintah. Kita masih ingat ketika pertama kali penggunaan helm pengaman dicetuskan. Masyarakat otomatis memprotesnya. Mereka mengira kewajiban menggunakan helm bagi pengendara sepeda motor merupakan upaya pemerintah untuk melariskan dagangan helm dari pengusaha tertentu. Tetapi setelah masyarakat mengetahui manfaat penggunaan helm maka secara bertahap mereka mematuhi ketentuan itu.

Kampanye secara terus menerus ibarat tetesan air yang jatuh disebongkah batu yang keras. Dengan tetesan air secara terus menerus maka batu itu akhirnya berlubang juga.
Kampanye disiplin dapat dilakukan melalui berbagai media, khususnya yang sangat dekat dengan masyarakat misalnya melalui siaran televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar